JAKARTA, SINARPAGIBARU-Dimasa pandemi ini, masyarakat indonesia diharapkan untuk mampu memahami masalah yang saat ini sedang dialami yang memunculkan perspektif baru dengan kemampuan mengkoneksikan satu informasi dengan informasi lainnya yang bersifat responsif serta menemukan solusi yang tepat untuk bisa menerima perspektif yang baru dan berbeda.
Hal tersebut disampaikan oleh Arif Rahman Hakim, Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM dihadapan 60 orang peserta pelatihan yang menggandeng start up Tanihub dan bli-bli.com dalam pendampingan dan pelatihan UMKM sektor pertanian, perkebunan, perikanan serta pelatihan vokasional makanan olahan dari ketela pohon dalam rangka menjaga ketahanan pangan dengan harapan pelaku UMKM khusunya di Kota Bogor dapat tetap eksis dan mampu beradaptasi dimasa pandemi dan new normal covid-19.
Kegiatan ini dihadiri oleh Nasrun Siagian, Asdep pengembangan kewirausahaan yang juga merangkap sebagai plt. Asdep peran serta masyarakat. Tampak hadir pula Riza Damanik, staf khusus menteri koperasi dan UKM serta Samson Purba, Kadis Koperasi dan UKM kota Bogor yang secara panelis memberikan arahan dan motivasi kepada para peserta pelatihan yang dilaksanakan tanggal 28-30 Juli di Hotel Bumi Katulampa, Kota Bogor.
Pada kesempatan ini, Arif memberikan pemahaman bahwa UMKM disektor pertanian, perkebunan, perikanan dapat menjadi buffer (penyangga) perekonomian, karena relatif stabil, dan produknya merupakan barang yang dikonsumsi masyarakat setiap hari, jelasnya.
Menurut Arif, UMKM menjadi salah satu sektor yg terpuruk akibat wabah non alam pandemi Covid 19, karena dari survey Kementerian Koperasi dan UKM terjadi penurunan permintaan pada masa PSBB psichal distanching sebesar 22,90%, Akses permodalan 19,39 %, distribusi 20,01%, ujar Arif.
Arif juga menyampaikan bahwa pemerintah sangat peduli terhadap UMKM. Pemerintah tidak mungkin tinggal diam, pemerintah hadir memberikan bantuan dalam kerangka regulasi maupun pendanaan untuk membantu pelaku UKM agar tidak terseok usahanya.
Lebih lanjut Arif menjelaskan, kementerian koperasi dan UKM memiliki web edukukm.id, diweb tersebut ada modul-modul bagaimana pelaku UKM untuk dapat mengembangkan usahanya.
"Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk UMKM, baik hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan makanan olahan" tandas Arif.
Senada dengan Arif, Riza Damanik, staf khusus menteri koperasi dan UKM membenarkan apa yang disampaikan oleh Deputi bidang pengembangan SDM Tetsebut. Riza mengatakan bahwa pelaku UMKM harus melakukan digitalisasi UMKM.
"Jika hal tersebut dilakukan maka akan memangkas biaya distribusi, sehingga penjual dapat bertemu langsung dengan pembeli tanpa harus ke pengepul terlebih dahulu" papar Riza.
Menurut Riza, ditengah momentum pandemi covid-19, komoditi yang tetap unggul dan yang tetap diperlukan oleh masyarakat adalah pangan, sehingga momentum ini merupakan peluang besar bagi UMKM untuk tetap eksis di dunia usaha.
Lebih lanjut Riza menjelaskan, konsumsi masyarakat dunia perkapita rata-rata pertahun untuk daging dan susu tumbuh hingga 2,1 persen dan konsumsi untuk ikan 2 persen. Itu artinya peluang trend pertanian perikanan dan perternakan tumbuh dan mempunyai peluang yang sangat menjanjikan, tandas Riza.
Dalam kesempatan ini, Samson Purba, Kadis Koperasi dan UMKM Kota Bogor mengatakan hal yang senada agar melakukan digitalisasiUMKM. Samson menyampaikan rasa terimakasih kepada kementerian Koperasi dan UKM yang sudah melakukan pelatihan di Kota Bogor, mengingat anggaran dinas Kota Bogor sebagian besar sudah dialokasikan ke penanganan covid. (AS)