BPBD Balangan Berikan Pendampingan Teknis Kepada Desa di Balangan
Charles - Apr 18, 2025 14:59:32
PARINGIN, SINARPAGIBARU.ID - BPBD Balangan menggelar kegiatan pendampingan teknis desa tangguh bencana (Destana) bagi desa di Kabupaten Balangan bertempat di Aula Dinkes Balangan, Selasa (15/O4/2025).
Kegiatan dihadiri sekitar 40 perwakilan desa . Pada periode pertama yaitu 24 desa dari kecamatan halong dan 16 desa dari kecamatan paringin sementara desa lainnya akan mengikuti kegiatan pendampingan teknis akan dilaksanakan pada periode berikutnya secara bertahap.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan H Rahmi, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Balangan, Jumaidil Hairi, Rabu (16/O4/2025) mengatakan, tujuan utama pendampingan teknis Desa Tangguh Bencana (Destana) adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemandorian desa untuk beradaptasi dan memulihkan diri dari dampak bencana, serta mengurangi kerentanan masyarakat terhadap ancaman bencana.
Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas, ujarnya.
Selain itu lebih lanjut Pendampingan Teknis Destana juga dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang risiko bencana.
Menurutnya, pendampingan membantu masyarakat memahami potensi bahaya dan risiko di wilayahnya, serta bagaimana cara mengurangi risiko tersebut.
Melalui Destana juga mendorong terbentuknya lembaga atau organisasi masyarakat yang mampu mengelola sumber daya dan kearifan lokal untuk pengurangan risiko bencana serta adanya pendampingan memastikan masyarakat aktif terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi upaya pengurangan risiko bencana, jelasnya.
Masih disampaikannya, Destana juga mampu membekali desa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk beradaptasi terhadap dampak bencana dan memulihkan diri dengan cepat.
Oleh karena itu, ia mengharapkan melalui kegiatan Pendampingan Teknis Destana ini masyarakat lebih siap menghadapi bencana dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik, masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat saat terjadi bencana.
Kemudian kerugian akibat bencana dapat diminimalisir, karena kesiapsiagaan yang lebih baik dapat mengurangi kerugian materi, jiwa, dan sosial akibat bencana.
Diharapkan juga masyarakat lebih mandiri dalam penanggulangan bencana, sebab Destana mendorong masyarakat untuk mengelola risiko bencana secara mandiri, bukan hanya bergantung pada pihak luar.
Dan yang lebih penting juga adanya peningkatan kerjasama antar pemangku kepentingan karena Destana melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya, untuk menciptakan kerja sama yang sinergis dalam penanggulangan bencana. Pendampingan teknis Destana merupakan upaya yang berkelanjutan untuk membangun desa yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan bencana dengan lebih baik, pungkasnya. (din/mc).