X
 


Wisata Kesehatan, Indonesia Diharapkan Menjadi Salah Satu Destinasi Unggulan di Dunia

Anton - Jul 19, 2022 02:39:07

JAKARTA - Indonesia dengan alamnya yang luar biasa serta banyaknya kearifan lokal khususnya untuk kesehatan tubuh manusia, diharapkan juga menjadi salah satu destinasi unggulan di dunia untuk wisata kesehatan atau wellness tourism. Demikian dikatakan Farid Ishak, salah seorang penggiat Rempah Kutub Alam Halmahera untuk kesehatan, kepada wartawan SPB belum lama ini di bilangan Cibubur, Jakarta Timur.

Farid menambahkan, Indonesia selain sangat indah alamnya, juga sangat kaya dengan tanaman-tanaman obat alami serta sangat banyak pelaku-pelaku pengobatan alami yang berdasarkan kearifan lokal banyak suku-suku dan daerah-daerah di Indonesia. Dengan sangat pentingnya kesehatan bagi masyarakat dunia dan juga potensi yang dimiliki Indonesia, semoga Indonesia menjadi salah satu destinasi unggulan untuk wisata kesehatan di dunia, ujar Farid kepada wartawan SPB sambil menyuguhkan ramuan kopi rempah yang berasal dari alam dan kearifan lokal Halmahera, Maluku Utara.

Sementara itu menurut informasi, Wellness Tourism atau Wisata yang bertujuan untuk Kesehatan atau menjaga kebugaran tubuh, telah menjadi trend berwisata bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Menurut Laporan Global Wellness Institute (GWI) tentang global wellness economy mencatat di tahun 2019 wellness tourism mencapai rekor senilai USD 720 miliar.

Meskipun kemudian menurun akibat Pandemi Covid pada tahun 2020 menjadi USD 436 Miliar, namun diprediksi akan kembali meningkat seiring meningkatnya kesadaran wisatawan terhadap wisata kesehatan. GWI memproyeksikan peningkatan pasar wellness tourism mencapai USD 817 miliar pada tahun 2022 dan meningkat menjadi USD 1,3 Triliun pada tahun 2025.

Dalam laporan GWI “Wellness Tourism Economy Market 2020” menyebutkan, Indonesia menempati posisi 19 dengan menyumbang nilai ekonomi global wellness sebesar USD 36,4 Miliar. Peringkat tersebut juga didukung dengan keunggulan Indonesia sebagai destinasi Spa yang menduduki peringkat 17 dunia (top 20 market) pada tahun 2020, dengan pendapatan spa tahun 2020 sejumlah USD 1 Miliar. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk dapat menjangkau dan meningkatkan pasar wellness tourism di tingkat global.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Wisata Minat Khusus, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), juga rencananya akan melaksanakan kegiatan International Wellness Tourism Conference & Festival (IWTF) pada Awal Agustus 2022 di Solo, Jawa Tengah. Hasilnya diharapkan dapat mempromosikan produk dan industri wellness tourism di Indonesia serta eksplorasi potensi dan peluang bisnis diantara para peserta.

Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) mengatakan, pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia akan diselingi dengan beberapa side event di sejumlah kota terpilih. Salah satu side event yang dipersiapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI adalah Internasional Wellness Tourism Conference and Festival (IWTCF) 2022.

“Ada lima kegiatan utama dalam IWTCF 2022, yaitu conference, workshop, pameran, business matching, dan field trip. Pelaksanaan  IWTCF 2022 akan dilaksanakan selama 3 hari dengan tema "Strategi Keberlanjutan untuk Pemulihan dan Pertumbuhan Pariwisata Dunia melalui Wisata Kebugaran (Wellness Tourism) Untuk Semua" serta melibatkan peserta dari asosiasi/organisasi/pelaku industri yang berkaitan dengan wellness tourism dari negara-negara G20, ASEAN, dan Indonesia,” kata Alexander Reyaan.

Selama 3 hari, khusus acara konferensi akan dibagi menjadi beberapa topik pembahasan, di antaranya adalah Health & Wellness Tourism Framework; Wellness Tourism Destinations; dan Inclusive Wellness Tourism, Investment, Opportunity, and Capacity Development. Setiap harinya pada acara konferensi juga akan diselingi dengan sesi wellness moment yang diisi oleh trainer metode-metode wellness Indonesia. Selain memberikan informasi, wellness moment ini akan melibatkan langsung peserta (interaktif), termasuk para delegasi, untuk mengikuti arahan dari trainer.

Selain konferensi dan workshop, sebagai salah satu rangkaian acara pada IWTCF 2022 juga akan melakukan pameran (B2C) dan business matching (B2B).  Pada acara tersebut, Kemenparekraf/Baparekraf akan menyediakan space untuk sekitar 30 booth, untuk memamerkan produk-produk wellness Indonesia. Alexander menjelaskan, kategori peserta pameran ini diharapkan akan mencakup 8 jenis kategori wellness economy yang mengacu pada pedoman dari Global Wellness Institute (GWI), sebagai organisasi / lembaga yang melakukan riset dan menentukan tren terhadap sektor wellness secara global dengan basis di Amerika.

Ke delapan jenis wellness economy ini yaitu, personal care and beauty, healthy eating and nutritious weight loss, physical activities, wellness tourism spa and spring, traditional complementary medicine, public health preventive and personalized medicine, wellness real estate, dan mental health.

“Saya mengharapkan peserta bisa mendapatkan informasi terbaru tentang kondisi bisnis dari wellness tourism, wellness education, dan wellness investment. Ditambah dengan para pelaku bisnis wellness yang sangat beragam. Potensi dan peluang akan lebih besar lagi untuk mempromosikan wellness tourism di Indonesia,” kata Alexander.

Solo, akan menjadi lokasi untuk kegiatan conference, workshop, eksibisi, business matching, dan field trip. Diakui oleh Alexander, kegiatan field trip akan menjadi sangat menarik. Kegiatan ini akan mengajak para delegasi untuk melakukan  “karya wisata” ke Solo, Yogyakarta, maupun Bali (Ubud) untuk mengetahui potensi wellness tourism di sana. Untuk pelaksanaan dari field trip tersebut, rencananya akan melibatkan tour operator yang spesifik dan memiliki pemahaman terkait wellness tourism.

Melalui kegiatan  IWTCF ini, diharapkan dapat memberikan peran nyata terhadap kesuksesan Presidensi G20 Indonesia, sebagai sarana memperkenalkan pariwisata dan mempromosikan produk unggulan wellness tourism dan wellness industry Indonesia kepada dunia internasional, memberikan dampak bagi pemulihan ekonomi nasional serta menjadi momentum kebangkitan Indonesia pasca pandemi Covid-19 sehingga berkontribusi terhadap Strategi Keberlanjutan untuk Pemulihan dan Pertumbuhan Pariwisata Dunia melalui Wellness Tourism for All, sehingga Indonesia juga bisa dilihat sebagai salah satu destinasi yang unggul untuk wellness tourism, ujarnya.(Fernand S)